Ngaji kitab safinatun najah part 5_rukun rukun iman


Daftar isi

Pendahuluan. 1

A. Teks Arab dan Terjemahanya. 1

B. Ulasan dan Penjabaran. 2

1. Makna Tauhid dalam Kalimat Syahadat: 2

2. Kandungan Kalimat: 2

3. Hakikat Penyembahan yang Benar: 2

4. Pentingnya Pemahaman Tauhid: 2

5. Aspek Pendidikan dalam Kitab: 2

C. Keterangan Tambahan: 3

1. Konsekuensi dari Kalimat Syahadat: 3

2. Aplikasi dalam Kehidupan sehari hari: 3

Penutup. 3

 

 

Pendahuluan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, para penonton setia channel YouTube “Pena Belajar Fikih”! Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan diberikan kemudahan dalam menuntut ilmu. Pada kesempatan kali ini, kita akan melanjutkan “Ngaji Kitab Safinatun Najah” ke bagian ke-5, di mana kita akan membahas tentang “Rukun-rukun Iman”. Fokus materi kita kali ini adalah penjelasan mendalam mengenai makna kalimat tauhid "Laa Ilaaha Illallah" yang menjadi inti dari keimanan kita sebagai umat Islam. Kita akan membahas teks Arab, terjemahannya, dan ulasan mengenai kandungan serta pentingnya memahami tauhid dengan benar. Mari simak bersama dan semoga pembahasan ini bermanfaat untuk memperkuat iman dan amal kita sehari-hari.

A. Teks Arab dan Terjemahanya

Teks Arabnya:

(فصل) معنى لا إله إلا الله لا معبود بحق في الوجود إلا الله

Terjemahanya:

Fasal: Adapun makna lafadz laa ilaa ha illallah yaitu tidak ada tuhan selain allah maksudnya tidak ada tuhan yang berhak disembah dengan benar didalam wijudnya melainkan allah.

 

B. Ulasan dan Penjabaran

1. Makna Tauhid dalam Kalimat Syahadat:

Kalimat “Laa Ilaaha Illallah” adalah inti dari ajaran tauhid dalam Islam. Tauhid berarti pengesaan Allah, dan kalimat ini menegaskan bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah.

Penegasan ini adalah penolakan terhadap semua bentuk penyembahan selain kepada Allah (syirik) dan pengakuan bahwa hanya Allah yang memiliki hak uluhiyyah (hak untuk disembah).

2. Kandungan Kalimat:

Negasi (Peniadaan): "Laa Ilaaha" berarti "tidak ada tuhan". Ini meniadakan semua bentuk sesembahan selain Allah.

Itsbat (Penetapan): "Illallah" berarti "kecuali Allah". Ini menetapkan bahwa hanya Allah yang layak disembah.

3. Hakikat Penyembahan yang Benar:

Frasa "لا معبود بحق في الوجود إلا الله" menegaskan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dengan benar. Segala bentuk penyembahan yang ditujukan kepada selain Allah adalah penyembahan yang batil atau tidak sah menurut syariat Islam.

"Dalam wujudnya" berarti dalam realitas eksistensi. Ini menekankan bahwa dalam kenyataan hidup, tidak ada entitas lain yang layak menerima ibadah selain Allah.

4. Pentingnya Pemahaman Tauhid:

Tauhid adalah pondasi utama dalam Islam. Memahami dan meyakini kalimat “Laa Ilaaha Illallah” dengan benar adalah syarat utama keislaman seseorang. Tanpa pemahaman yang benar tentang tauhid, amal ibadah seseorang bisa menjadi sia-sia.

5. Aspek Pendidikan dalam Kitab:

Kitab “Safinatun Najah” ditulis untuk memberikan pemahaman dasar yang kuat tentang aqidah dan fiqih bagi para pelajar. Penjelasan tentang “Laa Ilaaha Illallah” di kitab ini bertujuan untuk menanamkan dasar tauhid yang kokoh sebelum mempelajari lebih jauh tentang hukum-hukum syariat.

C. Keterangan Tambahan:

1. Konsekuensi dari Kalimat Syahadat:

Mengucapkan dan meyakini “Laa Ilaaha Illallah” membawa konsekuensi praktis dalam kehidupan seorang Muslim, yaitu menjauhkan diri dari segala bentuk syirik, baik kecil maupun besar, dan mengarahkan semua bentuk ibadah hanya kepada Allah.

2. Aplikasi dalam Kehidupan sehari hari:

Pemahaman ini seharusnya tercermin dalam tindakan sehari-hari, di mana seorang Muslim senantiasa memurnikan niat ibadahnya hanya untuk Allah, serta menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Kitab kitab “Safinatun Najah” memberikan penjelasan yang ringkas namun padat tentang berbagai konsep dasar dalam Islam, termasuk tauhid, sehingga sangat bermanfaat bagi pemula yang ingin memahami ajaran Islam dengan baik.

 

Penutup

Alhamdulillah, kita telah menyelesaikan pembahasan mengenai makna kalimat "Laa Ilaaha Illallah" dalam kajian “Ngaji Kitab Safinatun Najah” kali ini. Sebagai rangkuman, kita telah memahami bahwa kalimat ini menegaskan keesaan Allah dan menjadi pilar utama dalam keimanan seorang Muslim. Tauhid tidak hanya sebagai keyakinan, tetapi juga harus tercermin dalam setiap aspek kehidupan kita. Memahami dan mengamalkan kalimat ini dengan benar akan mengarahkan kita untuk selalu beribadah dengan ikhlas kepada Allah dan menjauhi segala bentuk syirik.

Terima kasih telah menyaksikan video ini. Jangan lupa untuk “like”, “subscribe, dan “share” video ini agar semakin banyak saudara kita yang dapat mengambil manfaat dari kajian ini. Berikan juga komentar dan saran Anda di kolom komentar untuk terus mendukung perkembangan channel ini. Sampai jumpa di kajian berikutnya. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama