Daftar isi
Keutamaan dan Pentingnya Kitab
Safinatun Najah
1. Penyusunan yang Sederhana dan
Sistematis
2. Panduan Praktis Ibadah Harian
Kitab-Kitab yang Menyediakan Syarah
Safinatun Najah
Pendahuluan
Kitab
Safinatun Najah adalah salah satu dari karya klasik dalam dunia Islam yang
terkenal di kalangan pesantren di Indonesia, khususnya sebagai panduan dasar
fikih dalam Mazhab Syafi'i. Ditulis oleh Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadhrami
dari Hadhramaut, Yaman, kitab ini menjadi salah satu yang paling mudah dipahami
dan ringkas, sehingga sangat cocok untuk pemula dalam fikih. Selain itu, ia
hidup pada abad ke-13 Hijriah, suatu masa yang melahirkan banyak ulama besar
dalam berbagai disiplin ilmu keislaman. Kitab ini memiliki kedudukan tinggi di
pesantren Nusantara sebagai bagian kurikulum wajib, baik di pesantren
tradisional maupun di lembaga pendidikan Islam lainnya. Banyak ulama Nusantara
yang mengapresiasi metode penulisan kitab ini, seperti Syaikh Nawawi al-Bantani
dalam karya-karya beliau, dan dianggap sebagai pintu gerbang dalam mempelajari
literatur fikih yang lebih mendalam seperti Fathul Qarib, Fathul Mu'in, Minhajut
Thalibin, al-Majmu Syarah Muhadzab dan lain sebagainya.
Sejarah Penulisan Kitab
Menurut
para ulama, kitab ini disusun oleh Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadhrami dari
Hadhramaut, Yaman, untuk memenuhi kebutuhan akan panduan fikih ringkas dan
aplikatif, merangkum prinsip-prinsip ibadah dasar dalam Islam bagi pelajar pemula.
Dalam Mujam al-Mushannifin, disebutkan bahwa kitab ini digubah dalam bahasa
yang sederhana, tetapi sangat kaya dengan substansi, mencakup bab thaharah, salat,
zakat, puasa, hingga haji. Salah satu tujuan penulisan kitab ini adalah agar
ilmu fikih bisa dipelajari secara praktis dengan konsep-konsep yang mudah
dicerna, khususnya oleh para santri pemula.
Gambaran Isi Kitab
1. Bab Thaharah (Kesucian)
Pada
bab ini, Syaikh Salim menguraikan prinsip dasar kesucian, termasuk tata cara
wudhu, mandi wajib, tayamum, dan klasifikasi najis. Thaharah dianggap sebagai
syarat sah dalam pelaksanaan ibadah, terutama salat. Rujukan mengenai pembagian
najis didasarkan pada pendapat Imam al-Nawawi dalam kitabnya Minhaj at-Thalibin,
di mana najis dibagi menjadi mughallazah, mukhaffafah, dan mutawassitah.
2. Bab Shalat
Membahas
syarat, rukun, tata cara, serta kategori salat wajib dan sunah. Bagian ini juga
mencakup aturan-aturan dasar yang dibutuhkan dalam ibadah salat seperti pembahasan
khusus mengenai tahiyat, adab, dan
persyaratan salat. Hal itu semua wajib diketahui sebelum belajar lebih mendalam
lagi, hal senada juga di ungkapkan oleh Imam al-Ghazali di dalam kitabnya Ihya
Ulumuddin, disebutkan pentingnya kehadiran hati dalam salat agar tercapai kekhusyukan.
3. Bab Zakat
Pembahasan
mencakup syarat wajibnya zakat, jenis-jenis harta yang terkena zakat, dan
golongan mustahik yang berhak menerima zakat. Kitab ini menekankan prinsip
dasar tentang kekayaan dalam Islam dan kepedulian terhadap masyarakat yang
membutuhkan, di mana pemikiran ini juga didasarkan pada rujukan seperti al-Majmu'
Syarh al-Muhadzdzab oleh Imam an-Nawawi.
4. Bab Puasa
Pada
bagian ini dijelaskan tentang tata cara berpuasa, hal-hal yang membatalkan
puasa, dan adab-adab berpuasa. Dalam Islam, puasa dianggap sebagai ibadah yang
membutuhkan pengendalian diri dan peningkatan spiritual, di mana aspek ini juga
ditekankan dalam banyak kitab tasawuf seperti Risalatul Qusyairiyah, Ihya
Ulumuddin, al-Hikam dan lain lain.
5. Bab Haji
Membahas
secara ringkas tentang tata cara pelaksanaan haji, syarat wajib haji, dan
jenis-jenis ibadah haji. Kitab ini tidak hanya memaparkan pelaksanaan, tetapi
juga memuat makna dari pelaksanaan rukun-rukun haji sebagai bentuk penyucian
diri, sebagaimana disebutkan oleh ulama lainnya seperti Imam Ibn Qudamah dalam al-Mughni.
Keutamaan dan Pentingnya Kitab Safinatun Najah
Kitab
Safinatun Najah memiliki beberapa keutamaan dan dianggap penting bagi santri
pemula. Berikut poin keutamaan yang menjadi alasan kitab ini begitu populer:
1. Penyusunan
yang Sederhana dan
Sistematis
Syaikh
Salim menulis kitab ini dengan gaya bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh
pemula, memungkinkan mereka mempelajari fikih tanpa kendala bahasa yang terlalu
kompleks. Kitab ini menjadi referensi awal yang memperkenalkan santri pada tata
cara ibadah sehari-hari.
2. Panduan Praktis Ibadah Harian
Kitab
ini memberikan panduan praktis untuk menjalankan ibadah wajib sehari-hari
seperti salat, puasa, dan zakat, yang wajib dipahami oleh setiap Muslim.
Beberapa ulama menganggapnya sebagai kitab fiqh qath'i, yang berarti memberikan
panduan dasar yang pasti dan tidak diperselisihkan oleh berbagai kalangan,
sesuai dengan kaidah dasar Mazhab Syafi'i.
3. Materi Dasar di Pesantren
Kitab
ini diajarkan hampir di seluruh pesantren di Indonesia dan menjadi materi pokok
bagi santri. Kitab ini membuka jalan untuk memahami kitab-kitab fikih yang
lebih rumit seperti Fathul Qarib oleh Ibn al-Qasim al-Ghazzi, yang merupakan
kitab lanjutan setelah mempelajari kitab Safinatun Najah
4. Dipakai di Berbagai Negara
Penggunaan
kitab ini tidak hanya terbatas di Indonesia tetapi juga di berbagai negara yang
mayoritasnya mengikuti Mazhab Syafi'i, seperti Yaman, Mesir, dan Malaysia.
Misalnya, di Mesir, kitab ini menjadi panduan bagi mereka yang belajar fikih
dasar di lembaga pendidikan non-formal.
Kitab-Kitab yang Menyediakan Syarah
Safinatun Najah
Selain
kitab induk, terdapat pula beberapa syarah yang menguraikan isi Safinatun Najah
secara mendalam. Di antara syarah yang terkenal adalah:
·
Kitab Kasyifatus Sajah ala Safinatin Naja karya Syeikh Nawawi
Banten
·
Kitab Durrotus Tsaminah Hasyiyah ala Safinah karya Syikeh Ahmad bin
Muhammad al-Hadrawi
·
Kitab Naikur Raja Syarah Safinah an-Najah karya Sayyid al-Habib
Ahmad bin Umar Asy-Syatiri.
·
Kitab Nasiimul Hayah Syarah Safinatun Najah karya Syekh Al-Faqih
Al-Qodhi Abdullah bin Awad bin Mubarok Bukair.
·
Kitab Innarotut Duja Bitanwiril Hija Syarah Safinah Naja karya
Syekh Muhammad bin Ali bin Husein Al-Maliki.
Kesimpulan
Kitab
Safinatun Najah adalah salah satu kitab paling penting bagi mereka yang belajar
fikih dasar, khususnya dalam Mazhab Syafi'i. Disusun dengan bahasa sederhana,
kitab ini menjadi pegangan yang efektif bagi santri dalam memahami
prinsip-prinsip dasar ibadah. Keberadaan kitab ini di banyak pesantren
menunjukkan besarnya peran kitab ini dalam dunia pendidikan Islam. Kitab Safinatun
Najah dianggap sebagai landasan kokoh untuk beribadah dengan benar, yang
kemudian akan mengantarkan pelajar kepada tingkat fikih yang lebih mendalam.
Posting Komentar