Terjemah |
Teks Arab |
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang |
بسم الله الرحمن الرحيم |
Segala puji milik Allah Rabb
(pemelihara) semesta alam. Dengan-Nya kami meminta pertolongan dalam urusan
dunia dan agama. Semoga shalawat dan salam senantiasa Allah limpahkan atas
junjungan kita Muhammad penutup para Nabi, keluarganya, dan Sahabatnya semua.
Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan dari Allah Yang Maha
Tinggi dan Maha Mulia. |
الحمد لله رب
العالمين وبه نستعين على أمور الدنيا والدين وصلى الله وسلم على سيدنا محمد خاتم
النبيّين وآله وصحبه أجمعين ولاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم |
Penjelasan
Penyusun kitab Safinatun Najah ini, yakni Syaikh Salim bin Sumair
al-Hadromi, ketika memulai menyusun kitabnya, beliau memulainya dengan
menuliskan “بسم الله الرحمن الرحيم” yang artinya dengan menyebut nama Allah
yang maha pengasih lagi maha penyayang, alasanya antara lain:
1. Meminta Barokah serta pertolongan Allah SWT dalam usahanya
menyususun kitab Safinatun Najah ini.
2. Karena mengikuti Al-Qur’an yang mulia. Sebab Al-Qur’an juga
diawali dengan Basmallah yakni ayat pertama dari surat Al-Fatihah.
3. Karena
mengikuti Sunnah Nabi kita yang mulia. Sebab Nabi pernah bersabda yang
diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban yang lainnya, yaitu;
كُلُّ أَمْرٍ
ذِي بَالٍ لَا يُبْدَأُ فِيهِ بِبِسْمِ اللهِ فَهُوَ أَبْتَرُ
Terjemahannya:
"Setiap
perkara yang baik, jika tidak dimulai dengan menyebut nama Allah (membaca
Bismillah), maka ia akan terputus dari keberkahan (kurang berkah)." (HR. Ibnu
Hibban)
Setelah
menuliskan basmallah diawalnya, kemudian mushannif lanjut menuliskan hamdalah.
Hal ini juga karena ada printah dari nabi dalam hadits yang lain yang
diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majjah. Hadits tersebut berbunyi:
كُلُّ أَمْرٍ ذِى
بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيهِ بِالْحَمْدِ أَقْطَعُ
“Setiap
perkara penting yang tidak dimulai di dalamnya dengan ‘alhamdu’, maka berkahnya
terputus.” (HR. Ibnu Majah)
Pengertian
pujian (الحمد) menurut istilah adalah perbuatan yang
menunjukkan sikap mengagungkan atau memuliakan pihak yang memberi nikmat (Allah
SWT) baik perbuatan tersebut bersifat ucapan lisan, atau bersifat keyakinan
hati, atau bersifat aksi dengan anggota-anggota tubuh.
Syaikh Nawawi Al-Bantani
Rahimahullah berkata, “Disunahkan memuji Allah ketika mengawali dalam menyusun
kitab-kitab, begitu juga ketika mengawali pelajaran bagi para guru, dan ketika
mengawali ketika akan membaca dan belajar bagi para murid dihadapan guru. ”
Memuji Allah yang paling baik adalah dengan pernyataan; “الحمد لله رب العالمين”. Sebagian
ulama bermadzhab Syafii berkata, “Memuji Allah yang paling utama adalah dengan
ungkapan; “الحمد لله حمدا يوافي نعمه ويكافيء
مزيده”
Makna dari susunan kalimat “وبه نستعين” dan hanya kepadanya kami meminta
pertolongan mengisaratkan bahwa hanya Allah SWT saja tempat kita meminta
pertolongan dan perlindungan, bukan selainya. Baik dalam urusan dunia maupun
agama. Kata agama dalam bahasa arab sering diungkapkan dengan kata “الدين” kata “شريعة”dan kata “الملة” yang pada intinya maknanya sama yaitu hukum hukum yang Allah
turunkan kepada para rasulnya untuk disampaikan kepada umatnya. Sedangkan makna
shalawat atas nabi muhammad adalah kasih sayang dan pengagungan yang Allah
berikan kepada Nabi Muhammad. Dan makna salam adalah penghormatan yang allah
berikan kepada beliau. Dan makna dari khotamin nabiyyin adalah penutup dari
para nabi, artinya nabi muhammad adalah nabi terakhir, setelah beliau tidak ada
nabi lagi.
Makna keluarga nabi ada dua yaitu :
1. maqom Doa: maknanya seluruh umat islam adalah keluarga nabi. 2. maqom zakat:
maknanya khusus keluarga nabi dari keturunan bani hasyim dan bani muthalib
saja. Sedangkan makna sahabat adalah orang orang yang pernah bertemu nabi
muhammad dan beriman kepadanya. Sedangkan makna tabi’in adalah murid murid
sahabat nabi. Adapun makna dari lafadz “ولاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم”
adalah tidak ada kemampuan menghindari maksiat kecuali dengan pertolongan Allah
dan tidak ada kekuatan melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan-Nya. Demikian
ini adalah tafsirannya yang terdengar dari Rasulullah‘alaihi as-salam dari
Jibril, seperti yang disebutkan oleh Syaikhuna Yusuf as-Sunbulawini.
Posting Komentar