Kajian Kitab Safinatun Najah part 3

Kajian Kitab Safinatun Najah part 3_Rukun Islam

 

Terjemah

Teks Arab

Fasal: Rukun Rukunya Islam ada 5, yaitu syahadat (ucapan laa ilaha illa Allah dan Muhammad Rasulullah), menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah bagi yang mampu menempuh perjalananya.

(فصل) أركان الإسلام خمسة شهادة أن لاإله إلا الله وأن محمدا رسول الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة وصوم الرمضان وحج البيت من إستطاع إليه سبيلا

 

Penjelasan

1. Syahadat (Persaksian)

·       Makna Syahadat:

Syahadat adalah persaksian seseorang akan keyakinan bahwa Laa ilaha illallah (tidak ada Tuhan selain Allah) dan Muhammad Rasulullah (Muhammad adalah utusan Allah).

·       Penjelasan singkat

Laa ilaha illallah berarti mengakui keesaan Allah, menafikan segala bentuk penyembahan selain kepada Allah.

Muhammad Rasulullah menegaskan keimanan terhadap kenabian Muhammad SAW sebagai utusan terakhir, kepercayaan ini harus diikuti dengan melaksanakan ajaran yang beliau bawa, baik berupa perintah maupun larangan.

2. Mendirikan Shalat

·       Makna Mendirikan Shalat:

Menegakkan shalat bukan hanya berarti melaksanakannya secara lahiriah, namun juga menjaga konsistensinya, termasuk syarat dan rukunnya.

·       Pembagian Shalat dalam Mazhab Syafi'i:

Shalat Wajib (Fardhu): Dilaksanakan lima waktu dalam sehari

Shalat Sunnah: Selain shalat wajib, terdapat shalat sunnah yang dianjurkan dalam Mazhab Syafi'i, seperti shalat sunnah rawatib (yang mengiringi shalat wajib), shalat tahajjud, dhuha, tarawih, dan lainnya. Shalat sunnah ini melengkapi kekurangan dalam shalat wajib.

·       Syarat dan Rukun Shalat:

Dalam Mazhab Syafi'i, shalat memiliki syarat yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan, seperti berwudhu, bersuci dari najis, menutup aurat, dan menghadap kiblat. Selain itu, shalat juga memiliki rukun, seperti membaca takbiratul ihram, berdiri bagi yang mampu, membaca Al-Fatihah, rukuk, sujud, duduk antara dua sujud, dan tasyahud akhir. Semua ini harus dilaksanakan dengan benar agar shalat sah.

3. Menunaikan Zakat

·       Makna Zakat:

Zakat adalah kewajiban memberikan sebagian harta kepada yang berhak menerimanya. Zakat termasuk dalam ibadah maaliyah (ibadah yang terkait dengan harta) yang bertujuan mensucikan jiwa dari sifat kikir dan membantu kaum fakir.

·       Jenis jenis Zakat:

Dalam Mazhab Syafi'i, terdapat dua jenis zakat utama:

Zakat Fitrah: Dibayarkan oleh setiap Muslim di akhir bulan Ramadhan sebagai penyucian diri bagi yang berpuasa dan bantuan bagi kaum fakir.

Zakat Mal (Harta): Ditunaikan jika harta telah mencapai nisab (batas minimal) dan telah berlalu satu tahun kepemilikan (haul). Jenis harta yang dikenakan zakat di antaranya adalah emas, perak, hasil pertanian, perdagangan, dan hewan ternak.

·       Penerima Zakat:

Berdasarkan surah At-Taubah ayat 60, terdapat delapan golongan penerima zakat yang disebut sebagai asnaf, yaitu fakir, miskin, amil zakat, muallaf, riqab (pembebasan budak), gharim (orang yang memiliki hutang), sabilillah (di jalan Allah), dan ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal).

4. Puasa di Bulan Ramadhan

·       Makna Puasa Ramadhan:

Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat karena Allah SWT.

·       Syarat Sah Puasa:

Di antaranya adalah beragama Islam, berakal, serta sudah mencapai usia baligh. Bagi yang sakit atau dalam perjalanan, diperbolehkan tidak berpuasa tetapi wajib menggantinya.

·       Rukun Puasa:

Niat: Dalam Mazhab Syafi'i, niat puasa wajib dilakukan pada malam hari sebelum fajar untuk puasa Ramadhan. Niat ini merupakan syarat sah puasa.

Menahan Diri dari Hal-hal yang Membatalkan: Ini mencakup makan, minum, hubungan suami-istri, serta hal lain yang dapat membatalkan puasa.

·       Keringanan dalam Puasa:

Islam memberikan keringanan bagi orang yang memiliki udzur, seperti orang sakit, wanita hamil atau menyusui, musafir, serta orang tua yang tidak mampu. Mereka dapat mengganti puasa di luar Ramadhan atau membayar fidyah bagi yang benar-benar tidak mampu berpuasa.

5. Haji ke Baitullah bagi yang Mampu

·       Makna Haji:

Haji adalah ibadah wajib yang dilakukan sekali seumur hidup bagi yang mampu. Dalam Mazhab Syafi'i, haji adalah puncak ibadah fisik dan spiritual dengan berziarah ke Baitullah, mengikuti berbagai ritual yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

·       Syarat Wajib Haji:

Haji diwajibkan bagi Muslim yang mampu secara finansial dan fisik, berakal sehat, serta memiliki waktu dan keamanan dalam perjalanan menuju tanah suci.

·       Rukun Haji:

Ihram: Memulai niat untuk melaksanakan haji dengan mengenakan pakaian ihram.

Wukuf di Arafah: Berdiam diri di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah adalah inti ibadah haji.

Thawaf Ifadah: Mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.

Sa'i: Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.

Tahallul: Mencukur atau memotong sebagian rambut sebagai tanda keluar dari keadaan ihram.

Tertib: Melaksanakan rukun haji secara berurutan dan tertib.

·       Macam-macam Haji:

Dalam Mazhab Syafi'i dikenal beberapa jenis haji, seperti Ifrad (melaksanakan haji saja), Qiran (menggabungkan haji dan umrah sekaligus), dan Tamattu' (melakukan umrah terlebih dahulu kemudian haji dalam satu musim haji).

Demikianlah penjelasan tentang Rukun Islam dalam Mazhab Syafi'i, yang mencakup dasar-dasar utama dari ajaran Islam yang wajib diketahui dan dilaksanakan oleh setiap Muslim.

 

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama